Harta yang Terlupa |
Sedikit sekali orang yang mengetahui bahwasanya dirinya
diberikan harta yang tak ternilai namun tidak pernah menyadarinya bahwa dirinya
sangat kaya raya melebihi dunia dan
seisinya, tapi kebanyakan kita selalu mengeluh serba kekurangan. Selalu membandingkan dengan orang-orang "kaya" yaitu orang-orang yang berharta benda banyak namun tidak bisa menikmati apa yang ia peroleh karena bebagai hal.
Coba kita bayangkan banyak dari orang-orang yang berlimpahan harta tapi tidak bisa menikmati hidupnya bahkan untuk tidur saja mereka tergantung dengan obat tidur dan obat penenang, saya tidak tau apakah mereka masih sibuk memikirkan cara melipat gandakan kekayaan mereka lagi atau sedang memikirkan cara menyinpan harta yang telah mereka peroleh atau selalu khawatir jangan-jangan harta mereka ada yang merampoknya.
Setelah segalanya mereka peroleh justru mereka tidak bisa menikmati apa yang telah ia dapatkan dan menikmati indahnya hidup yang sangat singkat ini. Mereka selalu sibuk dan hanya menyisakan waktu yang sedikit buat keluarga, orang lain dan dirinya sendiri sehingga lupa bahwa dirinya juga manusia bukan robot yang tidak perlu beristirahat apalagi berdoa.
Tanpa kita sadari nikmat sehat yang kita rasakan menjadi sangat biasa karena kita mendapatkanya secara gratis tiap hari, tapi bila kita telah mengalami sesuatu yang membuat hidup kita tidak nyaman ataupun sakit barulah kita menyadari bahwa kesehatan begitu sangat berharga dan sangat mahal.
Coba kita tengok berapa banyak saudara kita yang terbaring dan terkulai tidak berdaya di setiap rumah sakit, dan menghitung berapa kira-kira biaya yang diperlukan untuk rawat inap setiap malam serta obat yang harus mereka tebus setiap saat, belum lagi mereka yang harus tergantung dengan alat-alat kesehatan yang tarif biayanya bisa perhari atau bahkan perjam.
Semua baru menyadari dikala sakit telah menghampiri, bahwa semua yang telah kita peroleh tidak bisa mengembalikan pada keadaan waktu masih muda dan sehat, ceria dan makan makanan apa saja terasa nikmat dilidah tapi dikala serba ada tak satupun yang tersasa nikmat bahkan makanan tidak bisa masuk melalui mulutnya hanya cairan dan sari makan yang menghantarkan makanan kedalam ketubuhnya.
Kesehatan begitu terasa bernilai tatkala kita sudah terbaring lemas tak berdaya dengan alat bantu pernapasan terpasang di hidung kita, Kita selalu lupa menghitung setiap detik udara yang kita hirup bebas dikala sehat. Lantas harta yang kita peroleh selama ini pun sedidik demi sedikit berkurang dan berkuang nyaris tak tersisa untuk menyambung nafas yang selama ini tidak kita hitung harganya.
Syukurilah selagi kita bisa menikmati indahnya hidup ini dan pergunakan waktu sehat kita untuk berbuat yang bermanfaat bagi sesama. Hargailah nikmat yang telah Ia berikan dan berhenti untuk selalu mengeluh dan menyalahkan ketidakadilan dalam hidup ini karena kita hanya menjalalani apa yang terbaik yang telah Ia berikan.
Tanpa kita sadari nikmat sehat yang kita rasakan menjadi sangat biasa karena kita mendapatkanya secara gratis tiap hari, tapi bila kita telah mengalami sesuatu yang membuat hidup kita tidak nyaman ataupun sakit barulah kita menyadari bahwa kesehatan begitu sangat berharga dan sangat mahal.
Coba kita tengok berapa banyak saudara kita yang terbaring dan terkulai tidak berdaya di setiap rumah sakit, dan menghitung berapa kira-kira biaya yang diperlukan untuk rawat inap setiap malam serta obat yang harus mereka tebus setiap saat, belum lagi mereka yang harus tergantung dengan alat-alat kesehatan yang tarif biayanya bisa perhari atau bahkan perjam.
Semua baru menyadari dikala sakit telah menghampiri, bahwa semua yang telah kita peroleh tidak bisa mengembalikan pada keadaan waktu masih muda dan sehat, ceria dan makan makanan apa saja terasa nikmat dilidah tapi dikala serba ada tak satupun yang tersasa nikmat bahkan makanan tidak bisa masuk melalui mulutnya hanya cairan dan sari makan yang menghantarkan makanan kedalam ketubuhnya.
Kesehatan begitu terasa bernilai tatkala kita sudah terbaring lemas tak berdaya dengan alat bantu pernapasan terpasang di hidung kita, Kita selalu lupa menghitung setiap detik udara yang kita hirup bebas dikala sehat. Lantas harta yang kita peroleh selama ini pun sedidik demi sedikit berkurang dan berkuang nyaris tak tersisa untuk menyambung nafas yang selama ini tidak kita hitung harganya.
Syukurilah selagi kita bisa menikmati indahnya hidup ini dan pergunakan waktu sehat kita untuk berbuat yang bermanfaat bagi sesama. Hargailah nikmat yang telah Ia berikan dan berhenti untuk selalu mengeluh dan menyalahkan ketidakadilan dalam hidup ini karena kita hanya menjalalani apa yang terbaik yang telah Ia berikan.
Semoga kita juga tidak lupa menghitung setiap detak jantung dan nafas yang kita peroleh dengan bebas tanpa bayar seperti menghitung-hitung harta yang kita kejar selama ini!
0 komentar:
Posting Komentar